ANIMAL RESCUE TRANSPORTATION
Indonesia memiliki berbagai jenis spesies satwa yang unik dan langka. Sayangnya, masih terdapat banyak praktik perdagangan satwa ilegal yang belum terpantau oleh pemerintah maupun organisasi konservasi satwa. Kegiatan ini mengancam kelestarian dan keselamatan satwa endemik maupun non-endemik di habitat aslinya. Beberapa satwa liar yang terdapat di Pulau Bangka yaitu tarsius, kukang, buaya, dan trenggiling. Endemik seperti tarsius Bangka dan kukang Bangka mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan karena statusnya yang masuk kategori vulnerable (VU) dan critically endangered (CR) dalam Redlist IUCN.
PT PLN Nusantara Power Services Unit PLTU 3 BABEL (PLTU Bangka) memiliki komitmen untuk melakukan pelestarian flora dan fauna di Pulau Bangka. Komitmen ini diwujudkan dengan adanya kerjasama PLTU Bangka dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang konservasi satwa liar dan ditunjuk langsung oleh BKSDA, yaitu ALOBI Foundation. LSM yang memiliki concern pada kegiatan rescue, rehabilitasi, release, monitoring dan edukasi terkait satwa liar. Penyelamatan satwa liar ini bertujuan untuk mempertahankan kelestarian spesies dan berkembang di habitat alaminya. Dengan adanya alat transportasi yang diberikan oleh PLTU Bangka, memudahkan ALOBI dalam kegiatan penyelamatan satwa.
Rescue yang dilakukan tidak terbatas pada satwa yang diperjual-belikan secara illegal, namun juga penyelamatan terhadap segala jenis satwa. PLTU Bangka membantu ALOBI dalam melakukan rescue dari aduan masyarakat. Salah satunya yaitu, penyelamatan satwa yang terjerat perangkap maupun satwa masuk pemukiman warga. ALOBI berperan aktif dalam kegiatan penyelamatan satwa liar, seperti penyu dengan cedera kepala di Kawasan Pantai Jembatan Emas dan Kukang Bangka yang mengalami luka bakar akibat tersengat listrik.
Gambar 1. Dokumentasi satwa rescue (re: Penyu Hijau; Kukang Bangka; Trenggiling) dan kendaraan penunjang rescue
Gambar 2. Grafik Absolut Program Animal Rescue Transportation