PENANAMAN ACACIA MANGIUM SEBAGAI BAHAN BAKU PENDUKUNG PEMBAKARAN UTAMA BOILER UNTUK MEREDUKSI EMISI
Acacia mangium atau lebih dikenal sebagai akasia mangium adalah jenis pohon cepat tumbuh yang berasal dari Australia dan Asia Tenggara. Penanaman Acacia mangium di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki sejumlah keunggulan yang dapat mendukung kondisi tanah maupun proses produksi PLTU. Selain tujuan penghijauan, penanaman Akasia di area PLTU Bangka juga ditujukan sebagai pohon hutan energi dan menjadi pilihan yang cukup ideal mengacu pada keunggulannya.
Tanaman Akasia memiliki keunggulan diantaranya dapat memperbaiki kontruksi tanah gembur menjadi padat sehingga dapat merehabilitasi lahan area sekitar PLTU yang perlu direstorasi. Siklus panen untuk pohon akasia juga relatif cepat dengan estimasi 1-2 tahun, dan tiap tahun di tahun berikutnya. Adanya penanaman dalam jumlah besar dan kemampuan tumbuh yang cepat, Akasia dapat membantu pengurangan polusi di area produksi yang memiliki polusi tinggi akibat pengangkutan Fly Ash Bottom Ash (FABA) dan batubara. Selain itu, batang Akasia dapat dijadikan sebagai woodchip, bahan baku pengganti batubara dalam proses co-firing. Proses co-firing dalam kegiatan pembangkitan ini mampu mengurangi emisi yang dihasilkan, khususnya emisi konvensional. Co-firing biomassa menjadi salah satu alternatif guna mendorong capaian target bauran energi terbarukan sebanyak 23 persen pada 2025 mendatang. Artinya, Co-firing biomassa ini menjadi solusi dalam upaya dekarbonisasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Gambar 1. Hutan Tanaman Energi (HTE) PLTU Bangka
Gambar 2. Grafik Absolut Program Penanaman Acacia Mangium Sebagai Bahan Baku Pendukung Pembakaran Utama Boiler Untuk Mereduksi Emisi